Review
Pertama, dia bersikeras untuk merantau ke Jakarta dengan hanya bermodalkan ilmu silat. Saya tidak tahu apakah Yuda sering membaca, mendengar atau melihat berita tentang Jakarta.
Menurut saya film ini bagus, dengan durasinya yang termasuk panjang sekitar 2 jam lebih, tapi tidak membuat saya bosan. Meskipun di awal film alur ceritanya agak lambat, tapi mulai tengah menuju akhir film ini mulai menunjukkan keseruannya. Iko Uwais sang pemeran utama, meskipun belum pernah bermain movie layar lebar sebelumnya, tetap memperlihatkan aksi yang menawan. FYI, Iko ini beneran atlit pencak silat dari perguruan tiga berantai lho! Makanya mungkin hal ini juga yang membuat adegan berantem dalam film terlihat alami.
Pertarungan pun terus berlangsung sengit sampai tiga menit menjelang akhir. The Raid, sebuah movie produksi Merantau Films dan XYZ Films, mungkin adalah film Indonesia yang paling diterima baik oleh penonton internasional. Begitu banyak respon baik dari jurnalis maupun kalangan umum yang berkesempatan menyaksikannya di occasion SXSW, Amerika Serikat, sehingga sepertinya tak ada gunanya bercerita lagi tentang plot film ini.
Lihat saja, Christine Hakim yang walaupun hanya kebagian sedikit scene, bisa membuat kita kagum ama penjiwannya. Bener-bener review film bisa lihat sosok ibu yang sangat sayang ama anaknya. Donny Alamsyah sendiri, bisa lha untuk mewakili sang kakak.
Takdir mempertemukannya dengan Astri, kakak pencopet itu, seorang gadis yang terancam menjadi korban terakhir ‘human-trafficking’ yang dirancang duo Eropa, Ratgers dan Luc. Awalnya hubungan antara Yuda dan Astri cukup dingin.
Ikuti Review Film dan Series terbaru di website https://www.pantaumovie.com/
Kediaman Tama nyatanya dijaga ketat oleh ribuan pengikutnya yang siap mati demi menjaga sang sinopis film atasan. Rama pun harus terus bertarung demi membekuk Tama dan keluar dari kediamannya.
Satu lagi adegan laga yang menarik adalah saat di pelabuhan. Menjadikan gerakan kaki dan tangan dalam laga menjadi sebuah gambar hidup yang enak dilihat. Film ini memang punya elemen-elemen pendukung yang bisa membuat movie ini menarik untuk ditonton dari awal sampai ending.
Film ini dibintangi Karr Kruinowz,Yurike Prastika, Barbara Anne Constable, Anna Sylviana, Christoper Hart, Nurwita, Ikang Fawzi,Harun Syarif, HIM Damsyik, Jack Maland, Yuni Arso, Eddy Gunawan. Seiring banyaknya movie Indonesia yang diminati penonton internasional, tentu bisa memperkuat alasan perlunya masyarakat Indonesia menonton movie karya anak bangsa. Yuda diperankan oleh Iko Uwais, pendatang baru dalam dunia film, yang benar-benar jago silat. Sesampainya di Jakarta, ia pun menuju alamat yang dicari yaitu sekolah pencak silat.
Tak terkecuali Laurent Buson yang memerankan adiknya. Lalu ada Adit yang diperankan cukup baik oleh Yusuf Aulia, yah, emang masih terlihat belum pure sih. Tapi scene-scene yang ada dia bisa bikin orang ketawa lho. Ada beberapa dialog yang kaku sih, tapi seperti dibilang di awal paragraph kalau dia hanya butuh pengalaman lebih saja.
Astri malah marah karena dia berpikir kalau “sang pahlawan kesiangan”-nya itu sudah membuatnya kehilangan pekerjaan. sinopsis film Dari pertemuan tak manis inilah, Yuda akan memulai petualangan barunya di sisi hitam kota Jakarta.
Anak kecil yang kelak diketahui bernama Adit inilah yang membawa “Sang Jagoan” untuk memulai aksi kecilnya. Sepenggal kalimat pembuka dari Merantau, mengantarkan kita ke tanah Minangkabau, Sumatera Barat. Di tempat inilah seorang pemuda bernama Yuda tinggal bersama Ibu dan Kakaknya.
Navigasi Pos
Sisca Jesica pun cukup pas memerankan penari klub yang terjebak dalam situasi buruk. Alex Abbad yang berperan sebagai mucikari juga lagi-lagi terlihat pas. Dan yang paling menarik adalah Mads Koudal sebagai Villain dari film ini.